Little Known Facts About anak kontol banyak tingkah.
Little Known Facts About anak kontol banyak tingkah.
Blog Article
“Ahhhh Ndra kontolmu nakal sekali”katanya sambil nungging dan pegangan pada pohon kelapa.Aku lalu mulai memaju mundurkan pantatku agar kontolku keluar masuk tempik Ita.Gerakanku mulanya lambat tapi lama lama mulai cepat dan lebih cepat.
Bagi anak laki-laki yang aktif dan suka bermain di luar ruangan, risiko cedera pada penis dan testis selalu ada.
Aku mendorong kontolku berkali kali tapi susah dan baru yang kelima kalinya aku berhasil,sepertinya tempi Ita malah lebih sempit dari punya Anggi.Sleeep….kepala kontolku baru masuk tapi Ita sudah teriak kesakitan.
Lalu tanyanku menurunkan semua celanaku hingga celana dalamku sekalian menampakkan kontolku yang tegang mengangguk angguk minta dimasukin.Kemudian aku menurunkan celana dalam merah Siska tanpa melepas rok Siska.
“Ohh…Ndra aku sayang kamu dan aku nggak peduli walau kamu milik Siska yang penting aku memiliki kamu”kata cintanya tulus padaku
Sebagai bagian dari perkembangan mereka, anak usia 3 tahun mulai perlu diperkenalkan dengan berbagai kata yang menggambarkan perasaan. Termasuk seperti marah, cemas, atau kecewa, supaya mereka dapat mulai mengenali dan menyebutkan emosi yang sedang dirasakan.
Dia juga senang menggodaku dengan memakai celana ketat sepangkal paha milik Ita tanpa celana dalam dan atasannya memakai tengtop tanpa miniset(dia suka memakai miniset) bila aku bermain kerumahnya kalau tidak ada orang tuanya sehingga semua tubuhnya terbayang jelas dibalik pakaiannya yang serba tipis membuat aku tak tahan.Dan bila dia sudah begitu aku langsung mendekatinya dan memeluk serta meraba raba pentil dan tempiknya yang membukit dibalik celana ketatnya.
Ita menelan semua pejuhku karena dia tau kalau rasanya enak.Aku lalu bangun dari kursi dan menidurkan Ita kekursi.
Di usia three tahun, anak-anak mulai lebih tertarik untuk berbagi dan bekerja sama dalam permainan. Namun hal ini masih menjadi tantangan besar yang sulit dilakukan dengan tepat.
Selain itu, anak juga perlahan mulai menghentikan kebiasaan tersebut karena melihat teman-temannya tidak melakukan hal demikian. Anak anak kontol banyak tingkah juga mulai merasa melakukan hal tersebut memalukan dan tidak sopan dilakukan apalagi di tempat umum.
"Cara kita menanggapi perilaku anak dapat memengaruhi cara mereka belajar mengelola emosi," imbuh Hovington.
“Udah dong Nggi”kataku lalu memasukkan lagi kontolku ketempiknya dan memangku Anggi ditikar gubuk duduk berpangkuan karena kontolku belum juga melemas.
Sejak saat itu aku resmi jadi pacarnya walau dia rela menjadi yang kedua setelah Siskaku.Aku juga sering menemui Ita dan Anggi sampai saat ini bila aku lagi gatel ingin kenthu atau ingin rasain air pejuhnya.
Selain kedua faktor di atas, seorang anak juga berisiko mengalami gangguan perilaku bila salah satu anggota keluarganya juga ada yang menderita gangguan perilaku.